Saturday, February 20, 2010

INFO TENTANG TEH


Teh.. Sudah tidak diragukan lagi bahwa tumbuhan yang di tanam di pegunungan ini memiliki banyak manfaat karena kandungan antioksidannya. Tapi siapa sangka, bahwa dibalik manfaat-manfaat yang dikandungnya, teh juga memiliki dampak negative bagi orang-orang tertentu.

Orang-orang tersebut adalah:

1. Pasien yang fungsi ginjalnya tidak baik dan tak dapat menahan kencing atau inkontinensia karena teh berfungsi melancarkan pembuangan air kemih. Banyak minum teh mengganggu fungsi ginjal, sehingga akan semakin memberatkan penyakit pasien tersebut.

2. Wanita hamil
Wanita yang sedang hamil membutuhkan berbagi macam gizi untuk menyuplai kebutuhan metabolisme tubuhnya dan juga janin dalam kandungannya. Kalau ia terlalu banyak minum teh, maka zat tanin atau samak dalam teh dapat bersenyawa dengan zat besi dalam makanan yang dikonsumsinya menjadi semacam kompon yang tidak diserap oleh tubuh.
Ini selain dapat mengakibatkan anemia dan kekurangan zat besi pada wanita hamil, juga dapat mengakibatkan janin dalam kandungan menjadi kekurangan
zat besi bawaan. Sehingga setelah lahir bayi juga akan menderita anemia dan kekurangan zat besi.

3. Wanita yang sedang menyusui
Wanita yang sedang menyusui sebaiknya tidak minum teh kental. Hal ini karena salah satu dari racun dalam teh (kafein) bisa mempengaruhi pengeluaran air susu, sehingga ASI menjadi berkurang, selain itu kafein juga bisa masuk kedalam tubuh bayi melalui air susu yang dapat mengakibatkan usus bayi menjadi kejang, sehingga bayi akan menangis tak henti2nya.

4. Orang yang sedang demam
Untuk orang yang sedang menderita demam, minum teh bukannya dapat menurunkan suhu badannya tetapi justru akan meningkatkan suhu panas
tubuhnya. Hal ini dikarenakan theophyline yang terkandung dalam teh dapat meninggikan suhu badan, bahkan membuat fungsi obat penurun suhu badan menjadi hilang atau berkurang.

5. Orang yang lemah saraf dan mengalami insomnia
Para penderita penyakit ini sebaiknya tidak minum teh karena hanya akan semakin memperparah penyakitnya. Hal ini disebabkan kandungan kafein dalam teh dapat mengakibatkan bergairahnya sistem saraf dan menaikkan metabolisme dasar, sehingga akan membuat semakin sulit tidur dan merasa gelisah.

6. Orang yang kurang darah
Zat besi dalam makanan memasuki saluran pencernaan dalam bentuk feros hidrosida koloid. Zat besi dalam bentuk koloid ini tidak dapat diserap tubuh secara langsung. Ia harus melalui peran getah lambung barulah dapat diserap melalui tubuh. Asam tanat dalam teh sangat mudah bersenyawa dengan zat besi dan membentuk asam tanat feros larut yang merintangi penyerapan zat besi. Bila tubuh orang yang kurang darah kekurangan zat besi, hemoglobin sintetis dalam tubuh bisa berkurang, dan penyakitnya bisa bertambah parah.

7. Orang yang mengalami sembelit
Mereka pantang minum teh kental karena asam tanat dalam teh mempunyai peran astringen, yaitu melemahkan penggeliangan saluran usus. Bila mereka nekat minum teh kental maka penyakitnya akan semakin bertambah parah.

8. Anak-anak
Minum teh tidak terlalu baik untuk anak2, hal ini dikarenakan setelah minum teh anak2 akan mudah terangsang semangatnya, nafsu makannya menurun, selaput lendir saluran pencernaan menyusut sehingga mempengaruhi pencernaan makanan dan penyerapannya.
Asam tanat dalam teh juga dapat mempengaruhi penyerapan vitamin B dan zat besi dalam makanan sehingga mengakibatkan menurunnya hemoglobin dan menuyustnya volume eritrosit, yang akan berakibat mudah terserang anemia atau kurang darah.

9. Orang yang mempunyai tekanan darah tinggi dan mengidap jantung.
Teh memang dapat membantu melindungi jantung tapi bagi yang telah terlanjur menderita penyakit jantung mereka harus menghindari minum teh kental, karena kadar kafein dalam teh bisa merangsang orang dan menaikkan tekanan darahnya. Bila mereka tetap minum teh maka jantungnya akan berdetak cepat, merasa sangat gelisah bahkan mengalami arrhythmia atau tidak adanya irama jantung.

Setelah mengetahui beberapa sebab mereka pantang minum teh tentunya akan menjadi perhatian bagi kita. Walaupun teh juga mempunyai manfaat bagi kesehatan tapi efek kesehatan teh lebih bersifat sebagai preventif (mencegah). Dan itupun akan berarti jika teh diminum secara teratur dan dengan takaran yang tepat.


Minum teh atau teh hijau memang bermanfaat untuk tubuh, namun ada masa dimana minum teh perlu dikurangi. Mirip dengan anjuran orang-orang tua untuk mengurangi atau meniadakan minum kopi, Ibu-ibu yang sedang hamil harus berhati-hati dalam mengkonsumsi teh hijau karena kandungan kafeinnya sangat besar. Sementara ibu-ibu yang sedang menyusui, juga disarankan agar tidak mengkonsumsi kopi dan teh hijau karena dapat menimbulkan restlessness (sukar diam), sukar tidur, anemia dan effect negatif lainnya pada anak-anak yang sedang disusuinya.

Banyak juga ibu yang sesudah melahirkan menempuh jalan instan untuk kembali langsing seperti minum pil pelangsing atau slimming tea (teh hijau) yang mengandung bahan laxative (obat pencahar), namun ingatlah, bahwa apapun yang kita makan atau minum, akan mempengaruhi air susu ibu yang diminum bayi. Barangkali kita harus mulai meyakini diri sendiri bahwa tidak ada yang instan dalam penurunan badan, tetap harus disertai oleh gerak badan atau olahraga dan makan makanan yang sehat.

Dengan melakukan olah raga ringan tetapi rutin berkelanjutan setiap hari selama paling sedikit 15 sampai 20 menit seperti berjalan kaki, bahkan melaksanakan rutinitas pekerjaan rumah seperti berkebun dan menggosok lantai selama 30 menit sehari dapat membantu menurunkan berat badan.

Kurangi sedikit asupan karbohidrat seperti nasi, roti, kentang dan mie setidaknya sepertiga atau seperempat dari biasanya. Tentu saja diet ini harus diimbangi dengan sayur-sayuran, buah-buahan, dan protein yang rendah kolesterol seperti ayam. Jangan lupa mengurangi asupan gula dan snack. Semua ini lebih mujarab daripada minum slimming tea, green tea extract, ataupun pil pelangsing. Sayur-sayuran hijau dan kacang-kacangan malah lebih baik untuk meningkatkan kualitas ASI.



EFEK SAMPING MINUM TEH
Biasanya teman paling setia makan adalah minum teh, baik es teh maupun teh hangat. Tapi apakah kita tahu efek samping dari minum teh setelah makan?

Minum teh setelah makan terbukti bisa mengakibatkan anemia. Hal tersebut berdasarkan riset dari Bagian Kesehatan Ibu dan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.

Minum teh paling tidak sejam sebelum atau setelah makan akan mengurangi daya serap sel darah terhadap zat besi sebesar 64 %. Pengurangan daya serap akibat teh ini lebih tinggi daripada akibat sama yang ditimbulkan oleh minum segelas kopi setelah makan. Kopi mengurangi daya serap hanya 39 %.

Pengurangan daya serap zat besi itu diakibatkan oleh zat tanin dalam teh. Selain mengandung tanin, teh juga mengandung kafein, polifenol, albumin, dan vitamin. Tanin bisa mempengaruhi penyerapan zat besi dari makanan terutama yang masuk kategori heme non-iron, misalnya padi-padian, sayur-mayur, dan kacang-kacangan.

“Bila kita makan menu standar plus segelas teh, zat besi yang diserap hanya setengah dari yang semestinya”

Menurut Dr. Rachmad Soegih, ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, zat tanin itu sendiri memang menghambat produksi hemoglobin. Kalau memang mau menghindari teh dan mendapatkan banyak zat besi, sebaiknya teh digantikan air jeruk sebagai peneman makan.

“Makan nasi pecel dengan jeruk memperbesar penyerapan zat besi bila dibandingkan dengan minum es teh”

Kenapa? Vitamin C ternyata memperbesar penyerapan zat besi oleh tubuh.

Apakah fakta ini membuat minum teh harus ”diharamkan” sama sekali? Jangan salah. Soalnya, teh mengandung zat lain yang berfungsi positif.

Ada kiat minum teh yang tepat, agar minuman ini tidak menghambat produksi zat besi dalam sel darah:

* Teh akan berefek baik bagi tubuh bila dikonsumsi pada pagi dan sore, disertai karbohidrat dan protein, misalnya roti dan biskuit.

* Kiat lain, memberikan jeda minum teh setelah makan, misalnya dua jam setelah makan.

Jeda itu diperlukan karena rentang waktu itu diperkirakan cukup bagi usus 12 jari dan usus halus bagian atas untuk melakukan proses penyerapan makanan.

Jadi, boleh-boleh saja menyeruput teh kapan pun, asal tidak setelah makan.



MANFAAT TEH HIJAU BAGI KESEHATAN
Kebiasaan minum teh, terutama teh hijau ternyata memiliki begitu banyak manfaat bagi tubuh kita.

Berikut ini adalah 27 macam manfaat teh hijau yang didasarkan pada berbagai hasil penelitian.

1. Dapat mencegah dan menurunkan tekanan darah tinggi
2. Mencegah timbulnya kadar gula darah yang tinggi
3. Menurunkan kadar kolesterol
4. Menurunkan resiko terkena berbagai penyakit hati
5. Menurunkan resiko terkena stroke
6. Membantu tubuh dalam melawan virus (seperti virus influenza)
7. Dapat menghambat penurunan fungsi syaraf
8. Memperbaiki fungsi kognitif
9. Bermanfaat bagi kesehatan gusi
10. Mencegah sesak nafas
11. Mengurangi stress
12. Menghilangkan kelelahan dan keletihan
13. Mampu mencegah timbulnya penyakit kanker
14. Mampu mengendalikan pertumbuhan tumor
15. Membantu penyembuhan penyakit kanker
16. Membantu menurunkan berat badan
17. Mengurangi resiko timbulnya radang sendi dan reumatik
18. Berfungsi sebagai anti radang tenggorokan
19. Mencegah osteoforosis
20. Mencegah timbulnya alergi
21. Melindungi lever
22. Mencegah hepatitis
23. Membantu menghalangi penyebaran virus HIV
24. Mengurangi bahaya merokok
25. Memperlambat penuaan
26. Baik dikonsumsi untuk penderita diabetes
27. Mampu mencegah keracunan makanan

sumber : http://www.bluefame.com

Friday, November 13, 2009

MAKAN PERLAHAN BIKIN BADAN LANGSING


Perhatikan baik-baik isi piring di hadapan Anda sebelum menyantapnya. Perhatikan warna, tekstur, hingga aroma makanan tersebut. Kemudian, kunyahlah makanan dengan perlahan sebelum ditelan. Kebiasaan makan dengan pelan ini dipercaya efektif mengurangi berat badan.

Dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, para ahli mengungapkan bahwa makan terburu-buru akan membuat pelepasan hormon di usus terhambat. Padahal, hormon itu bertujuan untuk memberi sinyal pada otak bahwa kita telah kenyang. Akibatnya, kita pun jadi makan terlalu banyak.

"Kebiasaan makan dengan cepat akan menghalangi pelepasan hormon yang membuat kita merasa sudah kenyang," kata Alexander Kokkinos, MD, PhD, dari Laiko General Hospital, dari Yunani.

Beberapa studi sudah menunjukkan bahwa pelepasan hormon di usus setelah makan akan bereaksi di otak dan menimbulkan rasa kenyang dan puas. Namun, sampai saat ini belum ada studi yang mengaitkan antara pelepasan hormon ini dengan tingkat kecepatan orang saat makan.

Dalam studi yang dilakukan Kokkinos dan timnya, ia meminta 17 pria sehat untuk mengonsumsi 300 milimeter es krim, dalam dua sesi makan dan kecepatan makan yang berbeda. Pada sesi yang pertama, mereka diminta makan dalam durasi 5 menit, dan 30 menit pada sesi berikutnya.

Kemudian para peneliti mengambil contoh darah dan mengukur perbedaan hormon dalam usus sebelum makan dan setelah makan. Hasilnya, makan secara perlahan lebih efektif untuk merespon pelepasan hormon dibanding dengan makan terburu-buru.

Aktivitas makan secara perlahan juga dipercaya membuat manusia lebih dapat menikmati dan memaknai hidupnya. Sementara, ketika segala sesuatu dilalui serba tergesa-gesa, justru kehilangan makna.

AN

Editor: acandra
Sumber : WebMD
Kompas, Jumat, 6 November 2009 | 11:18 WIB